Pages

Sabtu, 02 Juni 2012

mawar merah

 
Merah.......
Warnamu yang indah
Baumu  Yang Semerbak
Mawar Rupamu Yang Elok
Buat Orang Terlena
Buat Orang Terpana
Dalam Buaian Keindahanmu
 
Mawar Merah..
Makhotamu Yang Merah
Lambang Keberanian..!
Daunmu Yang Hijau
Lambang Kehidupan
 
Mawar Merah...
Engakau Sebagai lambang Cinta
Sebagai Ungkapan isi Hati
Dan Sebagai Ungkapan Rasa Cinta
Pada orang Yang Ada Di Hati
 
By: Fatkhur Rif'an


 

Sebagaimana Dinasti-Dinasti sebelumnya, Dinasti Ayyubiyah pun mencapai kemajuan
yang gemilang dan mempunyai beberapa peninggalan bersejarah. Kemajuan-kemajuan itu
mencakup berbagai bidang, diantaranya adalah :
a. Bidang Arsitektur dan Pendidikan
Penguasa Ayyubiyah telah berhasil menjadikan Damaskus sebagai kota pendidikan.
Ini ditandai dengan dibangunnya Madrasah al–Shauhiyyah tahun 1239 M sebagai
pusat pengajaran empat madzhab hukum dalam sebuah lembaga Madrasah.
Dibangunnya Dar al Hadist al-Kamillah juga dibangun (1222 M) untuk mengajarkan
pokok-pokok hukum yang secara umum terdapat diberbagai madzhab hukum sunni.
Sedangkan dalam bidang arsitek dapat dilihat pada monumen Bangsa Arab, bangunan
masjid di Beirut yang mirip gereja, serta istana-istana yang dibangun menyerupai
gereja.
b. Bidang Filsafat dan Keilmuan
Bukti konkritnya adalah Adelasd of Bath yang telah diterjemahkan, karya-karya orang
Arab tentang astronomi dan geometri, penerjemahan bidang kedokteran. Di bidang
kedokteran ini telah didirikan sebuah rumah sakit bagi orang yang cacat pikiran.
c. Bidang Industri
Kemajuan di bidang ini dibuktikan dengan dibuatnya kincir oleh seorang Syiria yang
lebih canggih dibanding buatan orang Barat. Terdapat pabrik karpet, pabrik kain dan
pabrik gelas.
d. Bidang Perdagangan
Bidang ini membawa pengaruh bagi Eropa dan negara–negara yang dikuasai
Ayyubiyah. Di Eropa terdapat perdagangan agriculture dan industri. Hal ini
menimbulkan perdagangan internasional melalui jalur laut, sejak saat itu Dunia
ekonomi dan perdagangan sudah menggunakan sistem kredit, bank, termasuk Letter
of Credit (LC), bahkan ketika itu sudah ada uang yang terbuat dari emas.
e. Bidang Militer
Selain memiliki alat-alat perang seperti kuda, pedang, panah, dan sebagainya, ia juga
memiliki burung elang sebagai kepala burung-burung dalam peperangan. Disamping
itu, adanya perang Salib telah membawa dampak positif, keuntungan dibidang
industri, perdagangan, dan intelektual, misalnya dengan adanya irigasi.

         

PERAN PEMERINTAH MENGATASI PENGANGGURAN

Salah satu upaya yang ditempuh oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal (Ditjen PNFI) Departemen Pendidikan Nasional khususnya Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan untuk memberikan kontribusi bagi penurunan angka pengangguran adalah dengan meluncurkan bantuan subsidi penyelenggaraan program-program kursus berbasis pendidikan kecakapan hidup (PKH) yang terdiri atas KWD, KWK, KPP, dan PKH kerjasama SMK/Poltek.
KWD merupakan singkatan dari Kursus Wirausaha Orientasi Pedesaan. Kursus Wirausaha Orientasi Pedesaan (KWD) adalah program kursus yang diselenggarakan secara khusus, untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat kurang mampu agar memeroleh pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkembangkan sikap mental kreatif, inovatif, bertanggung jawab serta berani menanggung resiko (sikap mental profesional) dalam mengelola potensi diri dan lingkungannya yang dapat dijadikan bekal untuk peningkatan kualitas hidupnya.
Melihat dari pengertiannya, program ini bertujuan untuk (1) meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap warga masyarakat pedesaan sebagai bekal untuk dapat bekerja dan/atau usaha mandiri sesuai dengan potensi/sumber daya lokal (local resources) di daerahnya, dan (2) memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat pedesaan agar memiliki kompetensi yang diperlukan dalam dunia usaha atau dunia kerja sesuai dengan jenis kursus yang diikuti, sehingga mampu merebut peluang kerja pada perusahaan/industri dengan penghasilan yang wajar atau mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.
Sasaran dari program KWD adalah warga masyarakat kurang mampu berusia 18 s.d. 35 tahun yang tidak sedang sekolah dan tidak memiliki pekerjaan tetap yang layak dan tentunya yang belum pernah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Bidang usaha dalam program KWD adalah bidang-bidang usaha yang lazim ada di daerah pedesaan seperti pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan dan bidang-bidang lain yang biasa ada di desa. KWK merupakan singkatan dari Kursus Wirausaha Orientasi Perkotaan.Kursus wirausaha orientasi perkotaan (KWK) adalah program kursus berbasis kecakapan hidup yang diselenggarakan untuk memberikan kesempatan belajarbagi masyarakat kurang mampu agar memperoleh pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkembangkan sikap mental kreatif, inovatif, bertanggung jawab dan berani menanggung resiko (sikap mental profesional) dalam mengelola potensi diri dan lingkungannya yang dapat dijadikan bekal untuk peningkatan kualitas hidupnya.
Tujuan dari program KWK adalah (1) untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap warga masyarakat sebagai bekal untuk dapat bekerja dan/atau usaha mandiri sesuai dengan potensi/sumber daya serta peluang kerja yang ada di lingkungannya, dan (2) memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat agar memiliki kompetensi yang diperlukan dalam dunia usaha atau dunia kerja sesuai dengan jenis kursus yang diikuti, sehingga mampu merebut peluang kerja pada perusahaan/industri dengan penghasilan yang wajar atau sepanjang memungkinkan mampu memulai menciptakan lapangan kerja sendiri.
Sasaran dari program KWK adalah warga masyarakat dengan kriteria yang sama dengan sasaran program KWD. Yang membedakan KWD dari KWD adalah jenis (bidang) usahanya. Bidang-bidang usaha KWK terdiri atas menjahit, TKK (Tata Kecantikan Kulit), TKR (Tata Kecantikan Rambut), TRP (Tata Rias Pengantin), otomotif, jasa boga, elektroika, spa, perhotelan, komputer, dan keterampilan jasa lainnya yang laku di pasar perkotaan. KPP singkatan dari Kursus Para Profesi. Kursus Para Profesi (KPP) adalah salah satu program pendidikan non formal yang berupa program pelayanan pendidikan dan pelatihan berorientasi pada Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) yang diberikan kepada masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan kepribadian yang mengarah pada penguasaan kompetensi di bidang keterampilan tertentu setingkat operator atau teknisi yang bersertifikat kompetensi sebagai bekal untuk bekerja.
Tujuan dari program KPP adalah untuk memberikan kesempatan bagi para peserta didik usia produktif untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental sesuai dengan kebutuhan/peluang pasar kerja yang tersertifikasi serta fasilitasi penempatan kerja pada dunia usaha/industri (DUDI) dalam negeri dan luar negeri. Karakteristik sasaran program KPP sama dengan sasaran program KWD maupun KWK. Bedanya, KWD dan KWK diarahkan untuk bekerja pada perusahaan (orang lain) atau bekerja/ berusaha mandiri, sedangkan KPP diarahkan untuk bekerja sesuai dengan permintaan pasar (bursa) kerja. Prioritas Jenis keterampilan yang dapat diselenggarakan melalui program KPP, antara lain: Otomotif, Elektronika, Spa, Komputer, Akupunktur, PLRT plus, Garmen/menjahit, Baby Sitter, Care Giver, House Keeping, Pariwisata (perhotelan), dan jenis keterampilan lainnya sesuai job order.
Kebijakan dari Diretorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan menyatakan bahwa penyelenggaraan program-program kursus tersebut menggunakan pendekatan “four in one” atau “4 in 1”, yakni, (1) melalui analisis kebutuhan pelatihan (training need assessment-job order); (2) pelatihan berbasis kompetensi (competency based training/CBT); (3) sertifikasi; dan (4) jaminan penempatan kerja (job placement) atau pembinaan usaha mandiri. Analisis
kebutuhan pelatihan diperlukan untuk memastikan bahwa program yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pelatihan berbasis kompetensi dimaksudkan agar pelaksanaan pelatihan bisa efisien dan efektif serta benar-benar memberikan bekal keterampilan yang memadai bagi peserta didik untuk memenangkan pasar (bursa) kerja atau berusaha mandiri.
Sertifikasi diperlukan untuk menjamin kualitas lulusan program agar ketika memasuki dunia kerja dan dunia wirausaha benar-benar siap. Jaminan penempatan kerja diberikan untuk memberi kepastian kepada peserta program (peserta didik) bahwa program yang mereka ikuti benar-benar memenuhi harapan mereka.
Monitoring dan evaluasi memang dilaksanakan tetapi secara parsial dan terbatas pada penyelenggaraan programnya saja. Aspek hasil dan dampak penyelenggaraan program termasuk di dalamnya penelusuran lulusan masih belum dievaluasi secara mendalam. Untuk itu, perlu ada kajian yang lebih mendalam dan menyeluruh mengenai seluruh rangkaian penyelenggaraan program-program kursus tersebut sehingga dapat diketahui hasil dan dampak penyelenggaraan programnya untuk dapat mengetahui kefektifan dan efisiensi penyelenggaraan program.


0 komentar:

Posting Komentar