NAMA:
FATKHUR RIF’AN
KELAS : 2009-D
NPM : 09188112080
PERBEDAAN
ILMU SOSIAL DASAR DENGAN ILMU BUDAYA DASAR
Pengertian,
Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah
IBD dikembangkan petama kali di Indonesia
sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa
Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari
bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan
mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities
diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan
lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan
dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia
menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping
tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok
pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan.
Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan
dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah
bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta.
Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan
hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis
untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan.
Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5
salah
2.Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial
bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan
antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman
dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya
mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia
initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3.Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk
memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan
kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai
pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian
inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti
seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic
Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan
pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya
untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji
masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya daar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu
budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya
dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya
mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus).
Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
Tujuan Ilmu
Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan
usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk
mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam
pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah
satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas
wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik
yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya
sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1.Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan
budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2.Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas
pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya
kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa
dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam
sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4.menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka
lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama,
para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.
Ruang
Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan,
dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan
ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan
ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan
pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian
(disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang)
berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang
beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata
kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam
pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan
manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan
bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.
Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1.Manusia dan cinta kasih
2.Manusia dan Keindahan
3.Manusia dan Penderitaan
4.Manusia dan Keadilan
5.Manusia dan Pandangan hidup
6.Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7.Manusia dan kegelisahan
8.Manusia dan harapan.
Pengertian
tentang ilmu sosial, ilmu pengetahuan sosial, dan ilmu sosial dasar.
Sumber dari segala ilmu pengetahuan adalah Philoshopia
(filsafat). Dari filsafat lahir 3 cabang ilmu pengetahuan, yaitu :
Ilmu alamiah adalah ilmu yang mempelajari tentang alam, yang
berhubungan lingkungan alam seperti fisika, kimia, biologi,astronomi, botani
dll.
Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari sosial manusia di
lingkungan sekitar seperti sosiologi, ekonomi, politik, antropologi sejarah,
psikologi, geogrofi dll.
Ilmu budaya adalah ilmu yang mempelajari adat istiadat atau
kebiasaan hidup manusia di suatu wilayah seperti bahasa, agama, kesusastraan,
kesenian dll.
Dari perkembangan ilmu sosial timbul paham study sosial yang
disebut ilmu pengetahuan sosial. IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan
dari sejumlah mata pelajaran sosial. Yang termaksud pada pelajaran IPS, yaitu
geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi dll.
ISD adalah gabungan d`ri disiplin ilmu sosial yang digunakan
dalam pendekatan dan pemecahan masalah sosial yang ada di lingkungan sekitar
kita. ISD memberikan dasar – dasar pengetahuan tentang konsep untuk mengkaji
gejala sosial.
Latar belakang ilmu sosial dasar
Latar belakang diberikannya mata kuliah ISD di perguruan
tinggi, karena :
Banyaknya kritik yang ditunjukkan pada sistem pendidikan di
perguruan tinggi bahwa sistem pendidikan yang diberikan masih berbau kolonial
dan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda. Yang pendidikannya bertujuan
untuk menghasilkan tenaga terampil untuk menjadi tukang yang mengisi birokrasi
mereka.
Sistem pendidikannya masih tidak mengenali dimensi – dimensi
lain di luar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi dianggap seolah – olah
tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya sertak perkembangan masyarakat.
Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi
diharapkan mempunyai tiga kemampuan, yaitu personal, akademis dan professional:
Kemampuan
personal
Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga
menunjukkan sikap yang mencerminkan kepribadian Indonesia ,
mengenal dan memahami nilai agama, masyarakat, pancasila serta pandangan luas
terhadap berbagai masalah masyarakat Indonesia .
Kemampuan
akademik
Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan
maupun tulisan dan mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis.
Memiliki kemampuan untuk mengedintifikasi dan merumuskan masalah yang sedang
dihadapi.
alKemampuan
profesion
Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang
bersangkutan. Dan mereka diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan yang
tinggi dalam profesinya.
Ilmu sosial
dasar sebagai komonen MKDU
Diantara 3 kemampuan diatas yang diharapkan untuk dimiliki
oleh mahasiswa sebagai calon tenaga ahli adalah kemampuan personal dan
ditanamkan pada mata kuliah dasar umum. MKDU bertujuan untuk memperluas
pengetahuan agar mahasiswa tidak terbatas pada bidang keahlian masing – masing,
tetapi dapat membantu dirinya sendiri dan menempatkan diri dalam perkembangan
masyarakat. MKDU terdiri dari 6 mata kuliah, yaitu :
Agama
Pancasila
Kewiraan
Ilmu alamiah dasar
Ilmu sosial dasar
Ilmu budaya dasar
Tujuan ilmu sosial dasar adalah
membantu perkembangan pikir mahasiswa dan kepribadian agar memperoleh wawasan
yang lebih luas dan ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap golongan
terpelajar Indonesia .
Ruang
lingkup pembahasan
Berbagai aspek yang merupakan suatu masalah sosial yang
dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri atau pendekatan gabungan antar
bidang.
Adanya keragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam
masyarakat.
Berdasarkan ruang lingkup di atas masih perlu penjabaran
untuk bisa dioperasionalkan ke pokok bahasan dan sub pokok bahasan. Yaitu :
Mempelajarai adanya berbagai masalah kependudukan dan
hubungan dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
Mempelajari adanya masalah individu dan masyarakat.
Mengkaji masalah kependudukan dan sosialisasi.
Mempelajari hubungan antar warga negara dan negara.
Mempelajari hubungan antara pelapisan sosial dan persamaan
derajat.
Mempelajari masalah yang dihadapi masyarakat pedesaan.
Dengan
demikian dapat disimpuldaan antara ISD dengan IBD sebagai berikut :
Ruang lingkup perkuliahan ISD diharapkan mempelajari dan
memahami adanya:
Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan
perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
Maslah individu, keluarga, masyarakat.
Masalah pemuda, dan sosialisasi.
Masalah hubungan antar warga dan Negara.
Masalah pelapisan social dan kesamaan derajat.
Masalahmasyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
Masalah pertentangan-pertentangan social dan integrasi.
Pemanfaatan
IPTEK bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara ruang lingkup IBD adalah:
Manusia dan cinta kasih
Manusia dan keindahan
Manusia dan penderitaan
Manusia dan keadilan
Manusia dan pandangan hidup
Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
Manusia dan kegelisahan
Manusia dan harapan
Setelah melihat ruang lingkup kedua mata kuliah ini, baru
lah kita jelas arah dari keduanya. peka
terhadap lingkungan), dan pandai menempatkan diri. Sementara dalam IBD, lebih
kepada kepribadian yang diharapkan, berdasarkan nilai-nilai yang diakui
masyarakat. Atau dengan kata lain, pribadi yang diharapkan dari masyarakat.
Mata kuliah ini bukannya mengajarkan kita menjadi orang lain. Perlu diingat
bahwa terkadang ego dibutuhkan oleh kita sebagai manusia (secara individual).
Namun kita juga hidup bersama-sama dengan orang lain di dunia yang semakin
sempit ini. Jadi akan lebih baik, bila kita saling berbagi, dan saling
menghargai. Dan tentunya perasaan ingin dihargai adalah salah satu kebutuhan
dari ego kita (sebagai individual). Jadi kesimpulannya, setelah di semester
satu kita dihadapkan pada berbagai kenyataan sosial yang ada, dan bagaimana
kita menghadapi dan menempatkan diri, di semester kedua ini kita diharapkan
telah mengerti dan akhirnya terbentuklah kepribadian jiwa dan pikiran, sebagai
manusia yang siap pakai, bukan karena keahliannya, tapi juga attitude yang
benar-benar diharapkan di masyarakat yang tengah mengalami dekadensi moral yang
amat sangat.
0 komentar:
Posting Komentar