Selasa, 26 Maret 2013
guru
Puisi Aku Seorang Guru
Lihatlah...seharian,
aku telah diminta menjadi seorang aktor,
teman, penemu barang hilang, psikologi,
pengganti orang tua, penasihat,
hakim, pengarah, motivator,
dan pembimbing ruhani murid-muridku..
Meski tersedia peta,
grafik, formula, kata kerja, cerita dan buku.
Aku sebenarnya tidak punya apa-apa untuk diajarkan,
karena murid-muridku sebenarnya hanya mempunyai diri mereka sendiri untuk belajar,
Lihatlah...seharian,
aku telah diminta menjadi seorang aktor,
teman, penemu barang hilang, psikologi,
pengganti orang tua, penasihat,
hakim, pengarah, motivator,
dan pembimbing ruhani murid-muridku..
Meski tersedia peta,
grafik, formula, kata kerja, cerita dan buku.
Aku sebenarnya tidak punya apa-apa untuk diajarkan,
karena murid-muridku sebenarnya hanya mempunyai diri mereka sendiri untuk belajar,
BY: FATKHUR RIF’AN
awan
MAWAR UNGU
SEKUNTUM MAWAR
UNGU MEKAR DALAM BELENGGU
NURANINYA RINDU
PADA LANGIT BIRU
TAPI TAK MAMPU
PUTUSKAN BELANGGU
DIA COBA TUK
SELALU TERTAWA
AIR MATA DISIMPAN
DI DADA
KARENA CINTA HANYA
SEBATAS ANGAN SAJA
NURANINYA
TERBELENGGU NORMA
KADANG DIA
BERTANYA PADA ANGIN MALAM
KENAPA SEMUA MESTI
BEGINI
KADANG DIA
BERTANYA PADA MATAHARI
KENAPA DIA MEKAR
DISINI
NURANINYA
TERBELENGGU NORMA
TAPI MATAHARI DIAM
ANGIN MALAM DIAM
BELENGGU JUGA DIAM
SEMENTARA
NURANINYA TETAP BERTANYA
AKHIRNYA DIA COBA
UNTUK MENERIMA
DAN PASRAH PADA
YANG ESA
WALAU NURANINYA TETAP BERTANYAmawar ungu
AWAN
AWAN DATANG
MELAYANG PERLAHAN
SERASA BERMIMPI SERASA BERANGAN
BERTAHAN LAMA LUPA
DI DIRI
BERTAMBAH HALUS
AKHIRNYA SERI
DAN BENTUK MENJADI
HILANG
DALAM LANGIT BIRU
GEMILANG
DEMIKIAN JIWAKU
LENYAP SEKARANG
DALAM KEHIDUPAN
TEGUH TENANG
BY: FATKHUR RIF’AN
Rabu, 13 Februari 2013
sosok guru jakarta
Guru adalah teladan bagi murid-muridnya. Guru yang baik tidak hanya
mengajar di kelas, tetapi membimbing murid-muridnya di luar sekolah.
Saat teladan guru hilang, siswa sekolah pun menjadi beringas. Buntutnya,
tawuran pun kerap terjadi.
"Banyak hal yang melatarbelakangi tawuran siswa. Salah satunya adalah akibat degradasi teladan guru-guru. Guru kini merasa tugasnya hanya mengajar di kelas. Sudah tidak ada lagi figur guru yang mendidik dan memberi teladan para siswanya," ujar Sosiolog Musni Umar kepada detikcom, Senin (20/9/2011) malam.
Musni menyayangkan hal ini. Menurutnya, di Jabodetabek, guru-guru sekolah negeri digaji dengan layak. Selain gaji sebagai PNS, ada tunjangan dari Dinas Pendidikan. Masih ditambah lagi pendapatan lain dari penjualan buku, atau tunjangan lain dari internal sekolah.
"Sayang meningkatnya kesejahteraan itu tidak diikuti dengan semakin tingginya rasa kepedulian pada siswanya," jelas Musni yang pernah menjadi Ketua Komite Sekolah SMAN 70 Jakarta ini.
Selain karena faktor guru, Musni menilai penyebab tawuran adalah karena budaya nongkrong yang kerap dilakukan siswa sepulang sekolah. Karena tidak ada aktivitas berarti, maka mereka melampiaskan waktu luangnya dengan tawuran.
"Sudah jadi tradisi pula, senior mengajarkan tawuran pada juniornya. Hal ini yang harus mendapat sanksi tegas. Agar hal ini berhenti, tidak menjadi tradisi lagi," tegasnya.
Musni berharap wali kelas, guru piket, dan satpam selalu berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Diharapkan mereka selalu memantau aktivitas siswa setelah pulang sekolah. Dengan demikian tawuran atau aktivitas negatif siswa bisa dicegah.
"Banyak hal yang melatarbelakangi tawuran siswa. Salah satunya adalah akibat degradasi teladan guru-guru. Guru kini merasa tugasnya hanya mengajar di kelas. Sudah tidak ada lagi figur guru yang mendidik dan memberi teladan para siswanya," ujar Sosiolog Musni Umar kepada detikcom, Senin (20/9/2011) malam.
Musni menyayangkan hal ini. Menurutnya, di Jabodetabek, guru-guru sekolah negeri digaji dengan layak. Selain gaji sebagai PNS, ada tunjangan dari Dinas Pendidikan. Masih ditambah lagi pendapatan lain dari penjualan buku, atau tunjangan lain dari internal sekolah.
"Sayang meningkatnya kesejahteraan itu tidak diikuti dengan semakin tingginya rasa kepedulian pada siswanya," jelas Musni yang pernah menjadi Ketua Komite Sekolah SMAN 70 Jakarta ini.
Selain karena faktor guru, Musni menilai penyebab tawuran adalah karena budaya nongkrong yang kerap dilakukan siswa sepulang sekolah. Karena tidak ada aktivitas berarti, maka mereka melampiaskan waktu luangnya dengan tawuran.
"Sudah jadi tradisi pula, senior mengajarkan tawuran pada juniornya. Hal ini yang harus mendapat sanksi tegas. Agar hal ini berhenti, tidak menjadi tradisi lagi," tegasnya.
Musni berharap wali kelas, guru piket, dan satpam selalu berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Diharapkan mereka selalu memantau aktivitas siswa setelah pulang sekolah. Dengan demikian tawuran atau aktivitas negatif siswa bisa dicegah.
aku seorang guru
Puisi Aku Seorang Guru
Lihatlah...seharian,
aku telah diminta menjadi seorang aktor,
teman, penemu barang hilang, psikologi,
pengganti orang tua, penasihat,
hakim, pengarah, motivator,
dan pembimbing ruhani murid-muridku..
Meski tersedia peta,
grafik, formula, kata kerja, cerita dan buku.
Aku sebenarnya tidak punya apa-apa untuk diajarkan,
karena murid-muridku sebenarnya hanya mempunyai diri mereka sendiri untuk belajar,
Lihatlah...seharian,
aku telah diminta menjadi seorang aktor,
teman, penemu barang hilang, psikologi,
pengganti orang tua, penasihat,
hakim, pengarah, motivator,
dan pembimbing ruhani murid-muridku..
Meski tersedia peta,
grafik, formula, kata kerja, cerita dan buku.
Aku sebenarnya tidak punya apa-apa untuk diajarkan,
karena murid-muridku sebenarnya hanya mempunyai diri mereka sendiri untuk belajar,
BY: FATKHUR RIF’AN
Jumat, 25 Januari 2013
DI ANTARA DUA
Di Antara Dua
Di antara dua, aku harus memilih
Entah satu baik atau buruk
Aku tak bisa berdiri di antara keduanya
Dan aku menentukannya
Di antara dua, aku harus masuk
Entah satu mudah atau sulit
Aku tak bisa bergelut di antara keduanya
Dan aku meratapinya
Di antara dua,aku harus berjuang
Entah satu manis atau pahit
Aku tak berhenti meraih satunya
Dan aku tak ingin kalah
Entah satu baik atau buruk
Aku tak bisa berdiri di antara keduanya
Dan aku menentukannya
Di antara dua, aku harus masuk
Entah satu mudah atau sulit
Aku tak bisa bergelut di antara keduanya
Dan aku meratapinya
Di antara dua,aku harus berjuang
Entah satu manis atau pahit
Aku tak berhenti meraih satunya
Dan aku tak ingin kalah
BY: FATKHUR RIF’AN
Langganan:
Postingan (Atom)